Ciri-Ciri Berpikir Filosofis



Ciri-ciri berpikir filosofis kadang menjadi pertanyaan serius dalam kajian filsafat ilmu. Benarkah semua orang yang berpikir itu sedang berfilsafat? Pertanyaan ini terkadang menjadi pertanyaan sederhana berkaitan dengan pembahasan tentang filsafat. Apakah benar Semua orang berfilsafat, karena semua orang memiliki potensi untuk berpikir. Dalam Kajian Prof. Dr. H. Andi Makkulau, M.Si, diuraikan beberapa ciri berpikir yang termasuk dalam kategori berpikir filsafat.

Ciri berpikir filosofis di antaranya adalah Membangun bagan kosepsional, Salah satu cara untuk mengurangi inkoherensi adalah mengusahakan membangun bagan konseptual. Gagasan harus berhubungan dengan lainnya secara logis, formal dan ketat, setiap bagian harus mengalir lancer, dari bagaian yang mendahului ke bagian sesudahnya. Agar arus informasi dan pemikiran terus mengalir, kiranya peerlu memikirkan bahwa setiap gagasan harus mengandung sebuah subyek dan predikat. Jadi untuk mempertahankan agar arus informasi secara terus menerus, maka harus menyusun gagasan dengan satu diantara berbagai bentuk.

Ciri lain adalah bahwa alam berpikir filsafat harus menanmpakkan cara Berpikir secara holisitk, Keutamaan yang diinginkan dalam berpikir filsafat adalah berpikir secara holistic. Gagasan yang menyeluruh  mengemas banyak informasi dalam ruang yang terbatas. Selayaknya menghindari keinginan yang berlebihan mencapai holistic, sehingga merusak perkembangan inti esei, yang mungkin perlu diperjelas dan dibuat lebih meyakinkan.

Berpikir filosofis juga harus bersifat Tuntas, Ketuntasan sebuah argument bergantung pada seleksi yang hati-hati dan penggunaan kata yang tepat. Pemikiran kritis bergantung pada konsistensi organisasi bahasa (kata, paragraf, kalimat) sedalam diskursus yang tertib dan dapat dimengerti. Harus berhati-hati dengan berbagai penggunaan kata yang berbeda, ragam makna dan kekaburan arti. Hendaknya menghindari penggunaan metafora/analogi, dan mencoba menghindari jargon yang dapat dijelaskan.
Apakah benar Semua orang berfilsafat, karena semua orang memiliki potensi untuk berpikir. Dalam Kajian ciri berpikir yang termasuk dalam kategori berpikir filsafat diantaranya adalah berpikir dengan Membangun bagan kosepsional, Berpikir secara holistik, Berpikir Tuntas, Konsisten dan Koheren
Sifat berpikir filososfis lain adalan berpikir Konsisten, dalam proses penyusunan esei, kita akan membuat sejumlah pertanyaan yang mencakup banyak segi yang berbeda mengenai pokok persoalan diangkat. Kita harus berhati-hati, apa yang dibahas tidak boleh bertentangan dengan apa yang diungkap. Konsistensi merupakan sifat yang harus dirangkaikan dalam berbagai argumentaasi. Karena kadang-kadang pertanyaan yang kompleks dapat mengandung inkonsistensi internal.

Selain berciri konsisten dalam berpikir filsafat juga harus tetap mempertahankan sifat Koheren, Suatu argumentasi atau pernyataan abstrak dan kongkret yang tidak didukung empirisme dapat menjadi tidak koheren ketika dalam keseluruhan argumentasi tidak memiliki arti. Seprti ketika kita memakai sebuah istilah, nilai koherensi akan timbul dari berbagai esei yang tidak menyatu bersama dalam keseluruhan yang koheren. Kemudian Inkoherensi dapat terjadi ketika sebuah argumentasi ysng bermakna ditempatkan dalam konteks yang tidak semestinya. Keseluruhan esei adalah tidak koheren, sejauh masih dipengaruhi oleh berbagai komponen yang tidak koheren.

Share this article :
 

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Jay Template | uak sena
Copyright © 2011. Administrasi Publik - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger